Senin, 07 Februari 2011

BASMI TIKUS: Suasana kalagumarang di Desa Cikuntul.

TEMPURAN, RAKA - Untuk mengantispasi serangan hama tikus terhadap pertanian, para petani Desa Cikuntul secara serentak melakukan kalagumarang di lahan pesawahan Kalentinggi, Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran. Kegiatan itu dilakukan guna mengantisipasi serangan hama tikus di saluran tanggul Kalentinggi yang dianggap petani sebagai sarang tikus. Berdasarkan pantauan RAKA, ribuan tikus berhasil dimusnahkan. Pelaksanaanya, para personel kegiatan kala gumarang menggalian lubang lubang tikus dan pengasapan menggunakan alat emposan. Saat hama tikus berhamburan keluar, para petani beserta aparat desa langsung membunuh hewan pengerat yang merugikan itu.

Kegiatan ini dinilai sangat efektif. Pasalnya, hama tikus tidak tahan dengan bau belerang. "Saat mulai musim tanam petani akan sedikit lega karena hama tikus sudah diminimalisir dalam dengan kegiatan ini," kata Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tempuran Edi Suryana MP. Dia menambahkan, kegiatan kalagumarang itu sekaligus menyambut datangnya musim tanam. Dijelaskannya, kegiatan ini akan kembali dilakukan jika para petani menemukan kembali titik-titik yang dianggap sarang tikus lainnya.

"Hama tikus harus segera dibasmi, sebab, hama pengerat ini berkembang sangat pesat. Terlebih, jika perkembangannya didukung tempat (sarang) yang kurang bersih," ujarnya. Hama ini, tergolong hama yang sulit dibasmi. Namun begitu, untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan, biasanya beberapa wilayah melakukan penangkapan langsung (kalagumarang). Berbagai cara bisa digunakan, baik dengan cara menggali lubang tikus maupun dengan emposan. Kurang lebih, dengan cara seperti ini hama tikus bisa diberantas. Camat Tempuran Drs Asip Suhendar yang juga ikut berbaur dengan para petani menambahkan, lebih dari ribuan hektar sawah sering terkendala oleh hama tersebut pada saat mulai tanam.

Maka, sering kali para petani berinisiatif untuk menggalakan kalagumarang sebagai bentuk gerakan pembasmi tikus. "Jika masa tanam lancar tanpa gangguan hama, diharapkan selain hasil panen mendatang lebih baik juga para petani tidak lagi mengalami kerugian yang cukup besar seperti pada masa tanam sebelumnya," jelasnya.
(aw)
 Radar Karawang  
Jumat, 04 Februari 2011